Masjid Al Mashun Medan, Istana Maimun Lebih dari Seabad Lalu,Gaya arsitektur masjid ini sangat dipengaruhi oleh arsitektur Timur Tengah, dengan paduan elemen-elemen lokal yang menciptakan keunikan tersendiri.
Masjid Al Mashun didesain oleh seorang arsitek Belanda, dengan konstruksi yang menggabungkan gaya arsitektur Mughal dan juga beberapa elemen neo-Klasik. Bangunan ini memiliki kubah besar berwarna hijau yang menjadi ciri khasnya, serta menara-menara tinggi yang menjulang megah. Dindingnya dihiasi dengan berbagai ornamen dan kaligrafi yang menambah keindahan visual masjid. Dengan kapasitas yang dapat menampung ribuan jemaah, masjid ini menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan di wilayah Sumatera Utara.
Sejarah mencatat bahwa Masjid Al Mashun tidak terlepas dari dinamika sosial dan politik yang terjadi di Medan. Pembangunan masjid ini merupakan bagian dari upaya Sultan Ma’mun Al Rashid untuk memperkuat identitas Islam di tengah masyarakat yang heterogen. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas Muslim untuk berbagai aktivitas sosial dan keagamaan, menjadikannya sebagai pusat interaksi masyarakat.
Di sisi lain, Istana Maimun yang terletak tidak jauh dari Masjid Al Mashun, juga menyimpan sejarah yang menarik. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Ma’mun Al Rashid Perkasa Alam, dan merupakan kediaman resmi Sultan Deli. Arsitektur istana ini mencerminkan perpaduan antara budaya Melayu dan pengaruh Eropa, dengan desain yang megah dan interior yang kaya akan detail ornamen. Istana Maimun menjadi simbol kekuasaan dan kejayaan kerajaan Deli pada masanya.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan Masjid Al Mashun dan Istana Maimun tetap relevan dalam konteks masyarakat modern. Keduanya senantiasa menjadi tempat yang ramai dikunjungi, baik oleh masyarakat setempat maupun wisatawan dari berbagai daerah. Melalui berbagai kegiatan, seperti perayaan hari besar Islam dan festival budaya, masjid dan istana ini terus berkontribusi terhadap pengembangan nilai-nilai kebudayaan dan spiritual di Kota Medan.
menjadi jembatan antara generasi, yang mengingatkan kita akan kekayaan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
source : pafipapuabaratdaya.org